Ini tempat pertama kalinya kita bertemu kan? pertama kalinya kamu
memanggilku, pertama kalinya kamu memohon padaku untuk tetap tinggal tapi ini
sekaligus tempat terakhir kalinya kita bertemu. Iya, aku masih ingat, dari
seberang sana kamu memanggilku dengan suara khas. Memanggilku berulang-ulang,
dengan kata yang sama. Suaramu berhasil menghentikan langkahku. Aku
menatapmu dan memberimu senyuman termanis tetapi kamu hanya membalas dengan
panggilan yang semakin lama semakin
keras. Aku bisa memahami maksudmu, kamu ingin bersamaku kan? Aku tau itu, aku paham itu. Tapi sampai kapan
pun kamu tak akan pernah paham. Aku sudah bilang jangan menghampiriku.
.jpg)
Aku yang
akan menghampirimu, aku yang akan menjemputmu tapi dari seberang sana kamu
tetap berteriak memanggilku. Waktu itu kamu
tak mendengarkanku kan? Bahkan kamu tak paham dengan apa yang aku katakan. Aku
bingung, harus dengan cara apa lagi supaya bisa meyakinkanmu kalau aku tidak akan
tega membiarkanmu sendirian. Sampai kapan pun tak akan pernah tega. Kalau saja
kamu mau bersabar dan percaya padaku, kalau saja kamu tidak nekat menghampiriku
mungkin kejadian ini tidak akan pernah terjadi. Melihatmu bersimpuh darah dan terbujur
kaku tak berdaya di depan mataku membuatku ngilu, membuatku menangis. Aku
bahkan menyumpahi orang yang lari menabrakmu. Kamu perlu tau, saat aku
menggendongmu, banyak pasang mata yang menatapku heran. Mungkin mereka
mengganggapku aneh, tapi aku tak menghiraukannya, tiap orang mempunyai persepsi
berbeda bukan?
Dan untukmu, seekor kucing kecil yang menjadi korban tabrak lari
beberapa hari yang lalu, kalau saja kamu mau menungguku sejenak di seberang
sana, mungkin sekarang kamu masih ada di sini; bersamaku, di sampingku :’)
Dengan cinta -Lyn-